IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom yang memungkinkan terbentuknya senyawa kimia. Atom-atom cenderung berikatan agar mencapai konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia, yaitu memiliki 8 elektron pada kulit terluar (aturan oktet).
Mencapai kestabilan elektron.
Menurunkan energi potensial atom.
Membentuk zat baru yang lebih stabil dibandingkan atom tunggalnya.
A. Ikatan Ion (Elektrovalen)
Terjadi karena perpindahan elektron dari atom logam ke atom non-logam.
Logam → melepaskan elektron → menjadi ion positif (kation)
Non-logam → menerima elektron → menjadi ion negatif (anion)
Contoh:
Na⁺ + Cl⁻ → NaCl
(Sodium melepaskan 1 elektron ke klorin)
🧭 Ciri-ciri ikatan ion:
Titik leleh dan didih tinggi
Larut dalam air
Menghantarkan listrik saat larut
B. Ikatan Kovalen
Terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron antara dua atom non-logam.
Contoh:
H₂ → dua atom H saling berbagi satu elektron
🔹 Jenis ikatan kovalen:
Kovalen tunggal → berbagi 1 pasang elektron (H₂)
Kovalen rangkap dua → berbagi 2 pasang elektron (O₂)
Kovalen rangkap tiga → berbagi 3 pasang elektron (N₂)
🧭 Ciri-ciri ikatan kovalen:
Titik leleh rendah
Tidak menghantarkan listrik
Umumnya tidak larut dalam air
C. Ikatan Logam
Terjadi antara atom-atom logam di mana elektron valensinya bergerak bebas membentuk “lautan elektron”.
Contoh: logam Na, Cu, Fe
🧭 Ciri-ciri ikatan logam:
Menghantarkan listrik dan panas
Dapat ditempa dan dibentuk
Mengkilap
Ikatan Hidrogen: gaya tarik antara atom H dengan atom elektronegatif (seperti O, N, F).
Contoh: antar molekul air (H₂O).
Gaya Van der Waals: gaya tarik lemah antar molekul non-polar.
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu:
Menjelaskan pengertian ikatan kimia.
Mengidentifikasi jenis-jenis ikatan kimia.
Menentukan jenis ikatan dari suatu senyawa.
Menggambarkan struktur Lewis dari molekul sederhana.